Selama Minyak Lampu Teplok belum Habis, Jangan Berhenti Muthola'ah (Belajar). Kalau hanya Mengandalkan Do'a tanpa Muthola'ah Apa Artinya???

Wednesday, 20 May 2015

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEMURNIAN MIKROBA



LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PEMURNIAN MIKROBA



Disusun Oleh :
MochamadNurFaizin
NPM.1425010040






PROGDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
SURABAYA JAWA TIMUR
2014/2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1        LatarBelakang
Dalam hal ini sudah praktikan dipersiapkan untuk melakukan dimana bertujuan untuk mengembangbiakkan mikroba murni atau mikroba homogen yang dimaksudkan bakteri yang terkandung adalah sejenis, dalam praktikumnya kita disiapkan untuk steril dan higienis dari mikroba agar media pemurnian mikroba tidak terkontaminasi. Dalam pemurnian mikroba dikenal istilah yaitu isolasi mikroba dan kultur murni. Isolasi mikroba adalah memindahkan mikroba dengan lingkungannya dengan mengisolasi mikroba bakteri yang diperlukan atau dengan kata lain mikroba yang tidak kita butuhkan segera di singkirkan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal.
Oleh karena itu, pentingnya praktikum pada kegiatan kali ini dimaksudkan agar praktikan dapat memahami dan mentrampilkan pemurnian mikroba dalam kehidupan yang lebih kompleks.
1.2. Tujuan Dan Manfaat
1.      Mahasiswadapatmemurnikanmikrobajamurmaupunbakteri
2.      mengetahuibagaimanacaramemurnikanmikrobadenganbaikdanbenar.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal, artinya mikroba ditumbuhkembangkan dari bakteri yang dihomogenkan dengan kata lain bakteri di isolasikan agar didapatkan bakteri murni yang dibutuhkan nantinya dalam kegiatan praktikum. Objek yang harus diperhatikan adalah bakteri.
Bakteri adalah salah satu contoh mikroorganisme yang penting dan memiliki bentuk yang beragam. Pada umumnya bakteri berhubungan dengan makanan. Adanya bakteri dalam bahan pangan dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak diinginkan atau menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau dapat melangsungkan fermentasi yang menguntungkan.
Dilakukan serangkaian pengenceran terhadap zat tersebut untuk mengisolasi bakteri dari tanah/benda padat yang mudah tersuspensi atau terlarut atau zat cair. Misalnya suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran diencerkan dalam suatu tabung tersendiri secara berkelanjutan dari suatu tabung ke tabung lain. Pertumbuhan bakteri pada medium agar pada umumnya berbentuk koloni berupa lendir dan mengkilap. Pemurnian dengan suhu inkubasi 30ºC selama 2 x 24 jam.
Selain bakteri, di alam masih terdapat mikroorganisme lain seperti khamir dan fungi. Khamir termasuk fungi, tetapi dapat dibedakan dari kapang karena bentuknya yang uniseluler, dan memiliki ukuran 5 dan 20 mikron. Biasanya berukuran 5 sampai 10 kali lebih besar dari bakteri. Sumber khamir terutama terdapat pada daun-daun, bunga-bunga, eksudat dari tanaman, buah lewat masak, tanah kebun buah, serta khamir yang banyak di jual dipasaran.
Khamir/yeast dapat tumbuh dalam media cair dan pada dengan cara yang sama dengan bakteri. Penampakan pada medium akan tampak seperti koloni bakteri, hanya saja koloninya tidak mengkilap.
Fungi/kapang sangat berlawan dengan bakteri dan khamir/yeast, seringkali dapat dilihat oleh mata. Bentuk khas yang dimiliki oleh kapang adalah adanya filamen (miselium). Inilah yang membedakannya dengan mikroorganisme lainnya.
Fungi mempunyai bentuk seperti kapas dan biasanya terlihat pada kertas- kertas koran basah, kulit yang sudah usang, dinding basah, buah-buahan yang membusuk dan bahan pangan lain seperti keju dan selai. Sumber fungi hampir sama dengan bakteri, hanya saja perbedaannya populasi fungi di air lebih sedikit dan fungi lebih menyukai pH lingkungan yang rendah. Pemurniannya dengan suhu inkubasi 28ºC selama 2 x 24 jam.
Pengukuran kuantitatif populasi suatu mikroba dapat dilakukan dengan penentuan jumlah sel dan penentuan massa sel. Ada berbagai macam cara untuk mengukur jumlah sel antara lain dengan hitungan cawan, hitungan mikroskopis langsung, atau dengan alat colony counter.















BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1  Waktu dan Tempat
 Praktikum ini dilakukan pada hari rabu 29April 2015 jam 13.00,bertempat di  lab.kesehatan tanaman fakultas pertanian UPNVeteran”JawaTimur.
3.2  Alat dan Bahan
·         3TabungReaksiberisi PDA
·         3TabungReaksiberisi NA
·         4cawan petriberisibiakanjamurdanbakteripdpdpraktikumisolasi
·         Water bath
·         1 lampubunshen
·         1 Jarumose
·         1 scalpel
·         1 korekapi
·         1ruang laminar airflow
·         1 pen
·         label
3.3    Prosedur Kerja
1. menyiapkanalatdanbahan
2. mencairkan media NA dan PDA padatabungreaksidenganwaterbath
3. menyiapkan LAF
4. memurnikanjamurdanbakterimasingmasing 3 tabungreaksi
5. memotongbiakanjamurdengan scalpel yang sudahdiseterilkandenganbunshen
6. mengambilbiakanjamurmurnimenggunakanjarumose yang sudahdiseterilkandenganbunshen
7. menaruhbiakanjamur di media
8. memotongbiakanbakteridengan scalpel yang sudahdiseterilkandenganbunshen
9. mengambilbiakanbakterimurnimenggunakanjarumose yang sudahdiseterilkandenganbunshen
10. menaruhbiakanbakteri di media
11. menyimpandalamruangandengansuhu 28˚C













BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  HasildanPembahasan
Hasilpemurnianmikroba
No.
Biakanpada media
Ulangan
Jenismikroba
Keterangan



Bentuk
Permukaan
Tepi
Warna
1
PDA
1
Serupabenang
Serupaakar
berbenang
Hijau

2
Serupabenang
Serupaakar
Berbenang
Hitamkecoklatan

3
Serupabenang
Serupaakar
Berbenang
Hijau

2
NA
1
Titik-Titik
Bulat – bulat
Berombak
Bening

2
Titik-Titik
Titik - titik
Berombak
Bening

3
Titik -Titik
Titik - titik
Berombak
Bening












·         Pembahasan
Dari hasildiatasbisakitaketahuibahwakitabisamemperbanyakmikrobauntukcadanganketikaadakontaminasi.Dan penggunaanmikrobasesuaidenganfungsinya.Percobaandiatastidakterjadikontaminasiberartisudahsesuaiprosedur yang ada.Percobaandiatasjugamemperlihatkanmacammacambentukmikroba.Dari bakteriberbentuktitik – titiksemuadan yang jamurserupabenang.















V.   KESIMPULAN
5.1   Kesimpulan
1. mikrobabisadikembangbiakandengancepatdisuhu yang lembab
2. mikrobajamurtumbuh di media PDA dengancepat
3. mikrobabakteritumbuh di media NA dengancepat
4. mikrobaada yang bermanfaatdantidakbermanfaat














DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek : Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Monroetiboti. 2011. Pemurnian
Subakti, T. 2010. Pemurnian Mikroba. UNPAD. Bandung
Trianda, 2011. Pemurnian Mikroba

No comments:

Post a Comment